Rahwana menculik Dewi Sinta, permaisuri dari Prabu Rama... Dan identik dengan kejahatan , angkara murka, dan keburukan sifat - sifat manusia. Begitukah Rahwana menurut cerita pewayangan yang sebenarnya ?.
Yang tidak pernah terekspose dari cerita pewayangan, ini menginspirasi seperti keadaan manusia sekarang ini. Karena seringkali kita melihat seseorang itu hanya dari luar : disebut kawan , jika berada pada pihak yg menguntungkan kepentingan diri kita sendiri dan dianggap lawan, jikalau menyinggung kepentingan golongan atau diri ini ( bukan hanya kepentingan kita, tapi terusiknya perasaan sedikit saja ), sudah bisa mudah termasuk kategori musuh atau lawan bagi kita .
Bukankah Rahwana hanya menepati atau intinya menagih janji Sang Dewata akan 2 hal yang diberikannya disaat bertapa kurang lebih 50.000 tahun lamanya, yaitu :
1. Diberi kesaktian tiada tanding, perwujudan keangkaramurkaan sbg perimbangan kebaikkan
2. Diberi jodoh titisan Dewi Widowati, yang ternyata menitis pada Dewi Sinta ini
Salahkah Rahwana untuk hal ini...memaksa istrinya Prabu Rama ? Selama 12 tahun lamanya Dewi Sinta berada di Alengka, Rahwana tidak pernah menyentuhnya. Prinsip seorang Rahwana, tidak akan pernah sudi memaksa cinta, tapi menunggu cinta setulus hati sampai kapanpun itu...
Kemurkaan Rahwana memuncak disaat Dewi Sinta mensyaratkan untuk meminta maaf kepada Prabu Rama ( seorang raja , yang tega membunuh kakaknya untuk sebuah tahta ) & setelah semua rakyat bala tentara Alengkanya habis semua... Labuh pati, sebagai wujud Ksatria Pilih Tanding...
Tangis Dewi Sinta mengalir deras, mengiringi kepergian Rahwana yang berarti matinya Sang Penculik, yang didalamnya sebenarnya tumbuh cinta sejatinya....
Siapakah sesungguhnya " Arjuna " sejati, Rahwana apa Sri Rama.......?
Salam@poerone2.solo
Koyo jamu karo softdrink. Pilih pait tp sehat opo legi seger tp marakne diabet.
BalasHapusHehehe