HAMARSUDI PASEDULURAN KANG LINUHUR

Minggu, 01 September 2013

ILMU EXACT & ILMU SOSIAL..LEBIH SULIT MANA YA ?


Mengenang disaat sekolah dulu, ada sebuah kebanggaan kita atau bahkan orang tua , jika dalam penjurusan kelas 2 SMA dimasukkan kedalam Jurusan IPA daripada yang diarahkan ke Jurusan IPS. Karena Jurusan IPA itu identik dengan anak - anak pintar yang mempunyai IQ agak lebih dan minimal didalam kelas 1 nya masuk dalam 10 besar. Kalau mau menelusuri & memperhatikan, lebih cerdasan anak - anak Jurusan IPS..Jika diukur setelah 10 - 15 tahun kemudian, dengan melihat status sosial didalam keluarga & masyarakatnya...

Jurusan IPA atau lebih kerennya dibilang Exact, itu hanya terlatih untuk berhadapan sesuatu yang pasti - pasti saja dan terdidik untuk percaya , bila sudah melakukan sebuah pembuktian. Dan berpikirnya pun sama sampai kapanpun, misal : 5 x 7 = 35 atau 8 x 9 = 72 dsb. Hal ini terkadang terbawa didalam hidup bersosial & bermasyarakatnya, yang cenderung pendiam & disaat mempunyai ide , keras didalam argumentasinya untuk mengukuhkan ide itu & sulit menerima ide yang lain ( karena sudah memperhitungkan dengan kalkulasi yang akurat, menurutnya ).

Jurusan IPS atau biasa disebut kelas Sosial, sesungguhnya merupakan kelompok anak - anak yang tergembleng lama untuk kecerdasan sosial & melatih otak menjadi " super - super " ingat. Karena sudah menjadi kebiasaannya didalam memeras otak untuk sebuah ingatan yang notabene sepele , tapi tidak boleh salah. Misal : Kapan terjadi perang Diponegoro...? Siapa yang mewakili RI dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar ?... Pusing kan untuk kita - kita yang berada di Jurusan Exact, tapi tidak untuk temen - temen di kelas IPS dulu. Luar biasa....

Implementasi setelah di kehidupan nyata, lebih fatal lagi... Sebuah contoh yang frontal bisa kita gambarkan, anak - anak IPA itu tidak akan percaya jika jatuh dari gedung berlantai 4 dengan kepala terlebih dulu itu bisa meninggal dunia, sebelum mereka mempratekkan sendiri. Setelah mencoba, baru mereka akan percaya. Itulah filosofi kebersosialan mereka....

Berbeda dengan anak - anak IPS , yang mencoba dulu untuk belajar dari orang lain, belajar dari kejadian yang pernah terjadi, belajar dari analisa - analisa kehidupan... Dan biasanya merekalah yang menjadi leader - leader di Perusahaan dengan mempekerjakan anak - anak IPA yang super exact...

Bravo untuk anak - anak IPS yang memang terlatih untuk berkehidupan sosial & selamat pula untuk anak - anak IPA yang mampu mengolah kepastian menjadi sebuah pembelajaran didalam bersosial & bermasyarakat di kehidupannya...

Salam@poerone2.solo






Tidak ada komentar:

Posting Komentar