Sombong adalah salah satu dari penyakit yang penyebarannya didalam tubuh kita ini, menjalar dengan sangat halus sekali. Terlalu halusnya, seringkali kita semua tidak tersadar diri disaat kesombongan itu sudah demikian kronisnya didalam tubuh kita. Peringatan dan saran dari orang - orang terdekatpun, akan membuat tersinggung & marah besar kemudian akan disanggah dengan berbagai argumentasi penuh dengan api amarah ketidaksenangan diri ini.
Berawal dari sebuah kebanggaan, kemudian berlanjut keinginan untuk sebuah pengakuan, dan akhirnya menjadi seorang NARSIS karena semua orang harus tahu apa - apa yang kita lakukan atau yang kita miliki ( yang dulu maupun yang sekarang ). Sesungguhnya kita menyadari atas kesombongan - kesombongan kita ini, namun karena sudah menjadi penyakit kronis didalam pikiran & lingkungan sekitar, menyebabkan kita menjadi terlena & terjerumus kedalam buih - buih kesombongan.
Sebagai contoh : Yang kurang punya, misalnya setelah mendapatkan " sedikit kaya " , cerita & memamerkannya kepada semua orang...ini lho...itu lho dsb. Kalau yang kaya, seringkali memamerkan kekayaannya secara halus sekali ( tanpa trasa menyombongkan ), tapi kentara juga kalau baru saja sombong . Misal : Tuh si Bungsu , kalau sekolah jajannya minta ampun...bisa habis 200 - 300 rb tiap hari. tapi, ya ndak papa, lha untuk apa papanya cari uang, kalau bukan untuk anak - anak .
Kalau mau kita telusuri, sesungguhnya sumber dari kesombongan itu adalah pikiran / hati kita sendiri. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW : " Tidak akan masuk surga seseorang yang didalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi." Selama hati / pikiran ini , tidak terbersit untuk berlaku sombong... Pastinya didalam bodylanguage tubuh kita pun tidak akan nampak sebuah kesombongan. Misal : beli jam harga satu milyar ( seperti pengacara artis ), yang tahu harga & kualitasnya kan kita sendiri atau palingan keluarga. Tapi, karena memang ada sebersit pengin diliat, pengin ditanya, pengin dipamerkan, pengin dikagumi, pengin dipuji.... dsb. Ya akhirnya cara berjalannya, cara membetulkan jamnya, cara melihat jamnya... pasti akan "menyombongkan" dengan sendirinya....
Berhati - hati didalam menjaga hati / pikiran kita , untuk sebuah kenikmatan hidup apa adanya & nikmati apa yang ada. Bukankah semua yang dimiliki didunia ini, tidak pernah kita memesannya dulu sebelum terlahir... Apa yang mau kita bangga - banggakan kawan.....
Salam@poerone2.solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar