HAMARSUDI PASEDULURAN KANG LINUHUR

Rabu, 04 September 2013

KEBIJAKKAN ITU TIDAK BISA DIADILI & DISALAHKAN...

Prabu Yudhistira.. Didalam pewayangan Mahabarata adalah sosok raja yang disegani & dihormati, karena kesantunan & kebersahajaannya didalam menghadapi masalah kehidupan dunia...Istrinya pun akan diberikan, jika mau diperistri oleh yang lainnya. Yang terkenal dalam dirinya adalah KEJUJURAN yang tidak pernah mau & bisa untuk berbohong. Tapi, disaat berlangsungnya perang Baratayuda...Yudhistira lah yang sesungguhnya menjadi pelemah & penyebab terbunuhnya Resi Durna yang terkenal sakti mandraguna...

Dengan berucap," Aswatama mati..... Aswatama mati !". Lemah lunglai Sang Resi Durna, yang menduga matinya putra kesayangannya Aswatama, sehingga dengan mudahnya Drestadjumna memenggal kepalanya dari belakang. Matilah Sang Resi Durna, pengayom dari Bala Kurawa & guru dari Pandawa sendiri..

Analysis kasus, haruskah Prabu Yudhistira yang bertanggungjawab terhadap kematian Sang Resi Durna ? Atau sebuah pamali atas ketidaksatrianya Drestadjumna dalam membunuh Sang Resi dari belakang ?..

Semua ini bersumber dari keahlian sang sutradara Pandawa dalam Baratayuda ini, yaitu Prabu Kresna. Karena Prabu Kresna lah yang mbisiki Yudhistira & menyuruh berkata : Aswatama mati, disaat seekor gajah yang bernama Aswatama dibunuh oleh Werkudara. Siapa & beranikah semuanya , untuk menyalahkan Sang Prabu Kresna yang telah didaulat oleh Pandawa & seluruh balatentara Pandawa menjadi pengatur strategy perang dalam Baratayuda ini...

Prabu Yudhistira , menjadi sosok yang bisa dipersalahkan dalam hal ini. Karena telah berbohong... Sang Raja Amarta hanya berkata singkat , padat & jelas.... " Kebijakkan itu tidak bisa disalahkan, saya Prabu Yudhistira bertanggungjawab dunia akhirat ". Ya juga sich, karena semua yang tahu persis apa yang harus dilakukan ya sang Raja sendiri, sebagai pemangku keputusan untuk kemaslahatan rakyatnya.

Pihak terakhir yang bisa dituntut untuk dipersalahkan tinggal , si pelaku pemenggal kepala Sang Resi Durna..Drestadjumna... Tapi, Drestadjumna melakukan itu semua , juga ada sebabnya. Bukankah bapaknya Prabu Drupada dipecundangi oleh Resi Durna dengan tidak ksatria juga. Nggunduh wohing pakarti...

Sengketa pembenaran & pencarian terdakwa, tidak akan pernah didapat atas kasus ini ( sama di negerinya simbah saya sana ). Kita ini sebagai rakyat, harus bisa menggembirakan semua pihak yang diatas sana, sebagai wujud & potensi kedepan untuk masih bisa eksis & masih layak dijual sebagai boneka - boneka yang bisa diperjualbelikan dimasa mendatang...

Salam@poerone2solo










Tidak ada komentar:

Posting Komentar