Cakil, salahsatu tokoh pewayangan yang melambangkan kejahatan oleh kebanyakan orang yang hanya tahu sekilas tentang wayang. Mari kita coba untuk " mengintip " dari sisi samping CAKIL....
Pemeran tokoh Cakil itu pasti orang pilihan... Tarian & kembangan kreasi dalam menarinya harus lebih kreatif & sulitnya luar biasa.
Cakil tidak pernah kompromi dalam berperang, apa adanya, tidak mau disuap & tidak mau menyuap, pantang menyerah & tidak pernah melarikan diri minta bantuan... dilabuhi tekaning pati. Masih adakah orang Indonesia yang seperti Cakil ini..... ( tidak banyak mas.....)
Cakil identik dengan keangkaramurkaan & yang dicari hanya Arjuna....Keluar sekali & matinya ditangan Arjuna, sang lelananging jagad pewayangan. Kalau mau kritis sedikit ke pak Dalang, coba tanyakan asal - usul dari Cakil itu sendiri....
Tidak banyak yang tahu , asal usul dari Cakil. Emang Cakil kayak Nabi Isa, lahir tanpa bapak ibu.... Bukankah semua tokoh pewayangan, ada silsilahnya. Dan yang pasti Dalang tahu persis silsilah bapak ibu , kakek & neneknya sebuah tokoh wayang.. Trus, dengan Cakil gimana ?..
Cakil sebenarnya adalah anak Arjuna.... woooowww, ndak perlu koprol lho ya. Dulu ada seorang Raja yg sakti dalam memanah, Palgunadi namanya. Karena merasa ada pesaing dalam memanah, Sang Arjuna ingin Resi Dorna mengambilkan cincin kesaktian memanah di jari manisnya Palgunadi. Dengan keikhlasan & ketulusan, krn bhaktinya kepada Resi Dorna yg dianggapnya sbg Mahagurunya diberikan cincin beserta jari manisnya itu kepada Arjuna. Dan akhirnya Palgunadi pun mati ditangan Arjuna.....
Prabu Palgunadi mempunyai istri yg cantik jelita , Dewi Anggraeni. Berbagai bujuk rayu, Arjuna menginginkan juga Dewi Anggraeni yang hanya setia kepada Palgunadi. Akhirnya , Arjuna bisa melampiaskan nafsunya dengan paksa yang akhirnya lahirlah seorang bayi raksasa sbg lambang nafsu bejat Arjuna yg bernama Gendir Penjalin alias CAKIL....
Salahkah trah Cakil yg menuntut balas atas penderitaan ibunya....
Kalau bingung, tanya saja sama Arjuna.....???
Salam@poerone2.solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar