HAMARSUDI PASEDULURAN KANG LINUHUR

Rabu, 23 Oktober 2013

Terlupakan JASMERAH...?


Dulu kala hiduplah seorang  Jenderal Panglima Perang yang sangat memegang prinsip akan sebuah aturan yang tegas & tidak pandang bulu dalam penerapan aturan yang telah disepakatinya. Dia memiliki 3 harimau ganas untuk menghukum anggotanya yang bersalah sampai ke jajaran penasehatnya pula. Jika sang Jenderal menilai orang itu bersalah dan tidak berkenan atas kesalahan tersebut, mereka akan dilempar ke kandang harimau agar dicabik dan dimangsa oleh harimau - harimau ganas tersebut, sebagai sebuah peringatan yang tegas & pembinaan bagi yang masih setia kepadanya.
 
Suatu hari, seorang Komandan Regu membuat sebuah keputusan yang dianggap salah sehingga membuat sang Jenderal murka.  “ Kapten Joyo...! Atas kesalahan yang telah kamu perbuat, saya selaku Jenderal Panglima Perang ini menjatuhkan hukuman & segera laksanakan hukuman itu. Besok pagi, giliranmu masuk ke kandang harimau ,” teriak sang Jenderal dengan lantang di depan prajurit2nya.
 
Kapten Joyo dengan wajah pucat & gemetar berkata lirih, “ Jenderal, hamba telah lama mengabdi kepada Jenderal dan kerajaan ini lebih dari 20 an tahun. Atas pengabdian hamba selama ini, hamba mohon waktu penundaan hukuman selama 20 hari saja. Setelah 20 hari, hamba akan menghadap dan siap menjalani hukuman itu.”  sang Jenderal, setelah berpikir sejenak, akhirnya mengabulkan permintaan terakhir anggotanya itu.
 
Dari sana, si kapten bergegas menuju kandang harimau dan meminta izin kepada penjaga untuk membantu mengurus harimau - harimaunya selama 20 hari. Walaupun merasa heran, tetapi karena kapten sendiri yang meminta, dia pun mengizinkannya. Sejak saat itu, si kapten membantu memelihara harimau - harimau itu, memberi makan, memandikan, membersihkan kandang, dan memberi perhatian dengan sebaik-baiknya. Setelah 20 hari, rupanya harimau - harimau itu pun menjadi jinak kepada Kapten Joyo.
 
Tibalah waktu eksekusi. Disaksikan sang Jenderal, dimasukkanlah Kapten Joyo itu ke kandang harimau. Akan tetapi, betapa terkejutnya Jenderal, saat melihat harimau - harimau ganasnya itu justru jinak padanya. Apa yang terjadi ? Kapten Joyo pun menjawab merendah, “ Jenderal, hamba telah ‘mengabdi’ pada harimau - harimau ini selama 20 hari dan mereka tidak melupakan jasaku. Tapi Jenderal… hamba telah mengabdi kepada kerajaan ini selama 20 an tahun, dan paduka tega menjatuhkan hukuman ini pada saya. Mohon ampuni kesalahan saya.” Mendengar itu, sang Jenderal tersentak kesadarannya. Dengan rasa haru, akhirnya si kapten pun dibebaskan dari hukuman & diberi sebuah pembinaan.....".
 
Seringkali sekarung kebaikan dari orang lain, mudahnya terlupa dari ingatan kita. Tapi, kalau sebutir perlakuan yang kurang mengenakkan atau menyakitkan hati.... terkenang sampai kapanpun . Hmmmm, begitukah diri kita..  
 
Mudah2an dengan mengingat budi baik orang lain, bisa menjadikan semangat untuk selalu berbuat baik pula kepada orang lain...
 
Salam@poerone2.solo























Selasa, 15 Oktober 2013

SAPI oh SAPI....


Orang tua sering berujar disaat menasehati kita di saat sekolah dulu, untuk terus belajar , belajar & belajar. " " Lha yen ora gelem sinau, kowe engko dadi wong bodo kang longa - longo koyo KEBO, padahal wong bodo kui dadi panganne wong pinter...." ( kalau kamu tidak mau belajar, nanti kamu akan seperti kerbau, padahal orang bodoh itu jadi santapannya orang pinter alias mudah kena tipu.

Dalam mentafakur alam di sekitar kita pun, akan berbeda sekali antara SAPI & KERBAU... Menurut kriminolog kampung, yang biasa berhadapan dengan pencuri - pencuri hewan ternak ataupun curbus alias curi tebus. Ada tips didalam pengamanan hewannya di saat malam hari.

KERBAU : masukkan ke kandang dengan mengikat tali lehernya kerbau ke tiang kandang.
SAPI        : di lepas tali lehernya di saat hewan itu sudah masuk di kandang nya.....

Kok gitu ya ? Ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa... di saat malam, beda reaksinya diantara Sapi & Kerbau. Kalau Kerbau, malam hari dia hanya akan diam saja, seandainya ada yang mau berniat mencuri & memeganginya. Tapi, silahkan dicoba sendiri pegang Sapi di malam hari....

Sapi tidak akan pernah mau jadi seperti kerbau yg bisanya hanya longa _ longo....Malahan sekarang komoditas daging sapi menjadi rebutan pejabat - pejabat kita.

Hidup SAPI - SAPI INDONESIA....

Salam@poerone2.solo




















SUMPAH.... ???

  

Sebentar lagi tgl 28 Oktober , yang di negeri ini dikenal dgn peringatan hari SUMPAH PEMUDA. Sudah lama sebenarnya tergelitik juga untuk memberikan sebuah pertanyaan untuk penguasa negeri ini. Kenapa yang bersumpah " cuma " para pemuda....? Kenapa ya ?...

Apakah karena orang - orang tua kita, sudah kenyang asam garam & malu untuk bersumpah. Pahit getirnya kehidupan mengajarinya untuk sareh & semeleh, karena keduanya akan memaksa setiap orang tua untuk tahu diri betapa susahnya untuk tidak melanggar sumpah. Yang pasti lebih susah , daripada pas ngucapin sumpahnya.

Sekarang ini, baru ngetrend pejabat - pejabat bersumpah untuk melakukan pembelaan & pembenaran dirinya atas tuduhan yang ditujukan kepadanya. Mr. Anas, jika saya menerima suap Rp. 1,-- pun, siap untuk digantung di Monas. Belum tuntas, ada pak hakim Akil Mochtar, siap potong tangan jika menerima suap. Dan segera disusul Pakd Mahfud MD, siap dipotong lehernya jika ia menerima suap........

Namun,... Update terakhir kan, ada yang dijadikan tersangka namun belum ditahan. Kemudian, ada yang tertangkap tangan pas proses suap terjadi. Ada apa ini.... ????

Kita mungkin baru tersadar , jika mereka - mereka ataupun pejabat kita sekarang ini bukan orang - orang yang bodoh alias bego. Mereka semua punya titel akademis yang luar biasa.... minimal Master atau bahkan Proffesor. Bukankah hukum di negeri ini, bukan hukum jalanan ataupun ngikutin sumpah. Semua dibawa ke pengadilan dan pastinya jatuh hukuman adalah penjara & belum tentu juga akan dihukum mati.

Jadi kurang tepat jika 28 Oktober itu dianggap sebagai hari SUMPAH menyumpah.... Bukankah setiap pelantikan Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Lurah, Dirut, Direksi ...semua diambil sumpahnya. Di negeri ini bisa bergilir terjadi pelantikan itu tiap bulan....Kemana sumpah mereka.....  

Salam@poerone2.solo